Hari ini, Senin, 13 Maret, cerah sekali. Awan gemawan tampak jauh. Langit-langit biru terang. Sebelum pukul tujuh pagi, halaman sekolah sudah dikerumuni para pelajar dan staf guru. Apel bendera segera dilaksanakan. Fr. Roby, CMM jadi pembina upacara. Dalam amanatnya, Ia mengungkapkan bahwa makna upacara bendera pagi ini tidak lepas dari upaya membangun sikap tim work atau kerjasama.
Ia mengatakan segala sesuatu kalau tidak diiringi rasa kerjasama pasti amburadul. Segala pekerjaan, tidak bisa berjalan tanpa kerjasama. Menurutnya, melalui dan dengan kerjasama ada rasa kepercayaan. Jika diabaikan salah satu pihak akan terluka. Untuk memperjelas itu, Fr. Roby mengutip salah satu adagium klasik.
Katanya, para pelajar dan guru selalu senang lihat orang susah, susah lihat orang senang. Susah lihat orang susah. Senang orang senang. Senang lihat orang susah artinya, banyak siswa yang senang kalau dibully. Karenanya, itu yang perlu dikoreksi dan diperbaiki oleh par pelajar.
Susah lihat orang senang, artinya, tumbuhnya sikap apatis membuat orang tidak suka lihat bahagia. Itu yang harus diubah cara berpikirnya. Susah lihat orang susah, artinya, tumbuhkan rasa empati. Kalau para pelajar dan staf guru peduli dengan kesusahan orang artinya sudah peka dengan orang lain. Jangan biarkan teman susah.
Senang lihat orang senang, artinya, orang tua akan bangga kalau para pelajar semua jadi sukses. Hal sederhananya, kalau ada yang punya sikap baik pasti diapresiasi. "Baiklah kita jadi agen-agen positif. Inilah jiwa atau karakter kita yang seyogianya diperjuangkan dari senin sampai sabtu. Kita tetap berjuang bersama.
Semoga kita bisa berkerja sama dan kerja keras. Semoga kita tetap menjaga marwah sekolah, di luar dan di dalam. Harapannya upacara seperti ini harus selalu dirindukan," ungkap Fr. Roby. Tetap semangat. Selamat beraktivitas.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini