Detail Berita

NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS

Senin, 21 Agustus 2023 08:03 WIB
246 |   -

Pagi cerah. Udara segar. Matahari terbit terang. Hati tenang. Pikiran damai. Cicit-cicit berkicau riang. Tanda kalau Tuhan selalu amat baik untuk setiap makhluk-Nya. Apel bendera kembali digelar. Seluruh pelajar dan staf guru memadati area tengah sekolah. Semua lengkap berseragam dan topi. Mereka tampak ceria. Bersemangat.

Maklum, semua masih segar dengan hari kemerdekaan. Apalagi, ada yang mencolok pagi ini. Ada delapan siswa berseragam putih, lengkap bertopi hitam, sepatu hitam, dan kaus kaki putih. Kedelapan pelajar itu, baru-baru ini, bertindak sebagai peleton paskibra kabupaten Lembata. Mereka tampak gagah. Cakep. Sangat mencolok dengan seragamnya yang putih mengkilap dan necis itu.

Mereka adalah Yola Wutun, Rolis, Noel, Spae, Murni, Airin, Karlos, dan Vela. Kedelapan anggota paskibraka adalah pelajar kelas XI. Yola Wutun, Rolis, dan Noel bertindak sebagai pembawa bendera merah putih. Mereka tiga sangat cocok. Berpadu satu. Sangat wibawa. Karena sudah dilatih berdisiplin, sedikitpun tidak ada kesalahan selama apel bendera.

Dalam arahannya, Fr. Norbert mengutip pepatah Latin klasik. Ia memperkenalkan pepatah yang dimasyhurkan "Lucius Annaeus Seneca." Pepatah itu berbunyi, "Non scholae, sed vitae discimus". Arti harafiahnya, mengarahkan fokus pada pembelajaran di sekolah sebagai dasar fundamental untuk kehidupan selanjutnya dari setiap individu.

Hal ini menyiratkan pentingnya seseorang yang mengkomunikasikan pengetahuan kepada siswa atau mahasiswa dan bagaimana tujuan pendidikan yang ideal. Dengan kata lain, menurut Fr. Norbert, belajar sejatinya adalah untuk hidup. Bukan semata untuk dapat nilai. Dapat sertifikat. Dapat banyak gelar. Atau supaya dipuji sebanyak-banyaknya.

Ia mengaitkannya dengan konteks pembelajaran di sekolah. Menurutnya, dalam kurikulum merdeka diberikan kebebasan untuk belajar dengan baik dan memberi keleluasaan kepada pelajar dan guru agar berkembang. Menjalankan pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler yang menjadi fokusnya. "Di sekolah, kegiatan-kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri untuk memiliki bekal bagi kehidupan kita.

Mari kita mengikuti seluruh proses yang diberikan kepada kita. Itu adalah bentuk dan pengalaman sebagai bagian dari belajar seumur umur", kata Fr. Norbert. Di akhir apel bendera, Fr Norbert mengucapkan selamat datang kepada delapan pelajar anggota paskibra. Ia memberi kesempatan kepada kedelapan pelajar untuk berbagi pengalaman. Yola yang pertama beri testimoni.

Yola menceritakan pengalaman mereka. Menurutnya seleksi menjadi anggota paskibraka sangat ketat. Susah karena dimulai dari beberapa bulan lalu. Diseleksi dan diamti langsung oleh anggota paskibra NTT. Selama latihan, mereka ditempa oleh anggota TNI. "Kami awalnya kaget. Kaget karena dilatih oleh anggota TNI yang kejam", kata Yola.

Ia kemudian mengatakan bahwa tidak gampang menjadi anggota paskibraka. Setiap latihan, fisik mereka digenjot. Mereka disuruh push-up, jumping jump, dan sit-up. "Kalau teman-teman lihat kami tidak datang sekolah, sebenarnya kami tidak libur. Kami sama seperti teman-teman diajari banyak hal", ungkap Yola.

Semua latihan yang diterima kedelapan pelajar, menurut Yola, bertujuan untuk melatih disiplin dan ketahanan fisik serta mental. Yola menjelaskan, ada syarat khusus untuk jadi anggota Paskibraka. Pertama, bertubuh tinggi. Kedua, punya kemauan. Ketiga, punya mental yang kuat. Keempat, tidak boleh cengeng. Kelima, siap fisik.

Untuk mencapai hal-hal tersebut, kedelapan anggota paskibraka menganjurkan harus selalu punya waktu latihan. Latihan paling pertama dimulai dari kebiasaan disiplin diri, serta dengan dukungan orang tua dan sekolah. "Kami harapkan dan beri saran kepada pihak sekolah, supaya ekstrakurikuler paskibraka dijalankan, sebagai persiapan untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten dan provinsi," ungkap Noel.

Semua yang mendengarkan, bertepuk tangan. Mereka mengapresiasi. Seluruh pelajar dan staf guru tentu bangga dengan penampilan Yola, dan kawan-kawannya selama perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia di halaman kantor bupati Lembata.

Tetap semangat.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini